Followers

Visitor

free counters

Kamu Dari :

IP

Batuk Berdahak

Diposting oleh Zaenal Arifin Jumat, 06 November 2009

SERANGAN batuk berdahak yang berlangsung lama sering dianggap sepele oleh sebagian masyarakat. Padahal, kondisi itu merupakan salah satu gejala radang pada saluran napas atau bronkitis. Bila tidak segera diatasi, penderita bisa mengalami perburukan penyakit itu, bahkan mengganggu fungsi jantung.

Kebiasaan merokok dan polusi udara meningkatkan risiko bronkitis kronik serta memicu kekambuhan penyakit itu. Bronkitis akut timbul karena flu atau infeksi lain pada saluran napas dan membaik dalam beberapa hari atau minggu. Pada bronkitis kronik, terjadi iritasi atau radang menetap pada saluran napas sering terjadi akibat rokok dan sering kambuh. Bila makin parah, penyakit itu masuk dalam kelompok PPOK yang memerlukan pengobatan serius.
Pasien bronkitis mengalami gejala antara lain batuk berdahak, napas pendek, dan makin berat saat aktivitas, mengi, demam, serta rasa tidak nyaman di dada. Bronkitis kronik ditandai batuk memburuk pada pagi hari, infeksi saluran napas berulang, flu disertai peningkatan batuk berdahak selama lebih dari tiga bulan.
Bila tidak segera diatasi, serangan bronkitis kronik akan sering berulang dan bertambah parah. Apalagi bila penderita adalah perokok. Paparan asap rokok, daya tahan tubuh yang rendah, sakit mag, dan paparan bahan-bahan iritan di tempat kerja meningkatkan risiko bronkitis dan kekambuhan penyakit itu hingga menjadi PPOK. Pada penderita PPOK, gejala penyakit meningkat dan fungsi paru menurun. Kualitas hidup penderita juga turun.

Penyakit paru obstruktif juga berkaitan dengan gagal jantung kanan yang berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru. Namun, kebanyakan pasien mengabaikan gejala ringan. Batuk berdahak dan sesak ringan dibiarkan bertahun-tahun. Kebanyakan penderita PPOK adalah perokok atau bekas perokok. Sebagian pasien hidup di rumah yang penuh asap berasal dari tungku dapur atau kompor, dan sebagian lagi hidup tahunan di tempat kerja yang berasap atau berdebu.
Diagnosis bisa dilakukan dengan menggunakan spinometeri untuk memastikan adanya penyempitan saluran napas, menentukan beratnya penyakit, menilai efek obat, dan memantau hasil pengobatan. Dengan diagnosis yang akurat, pasien bisa mendapat pengobatan yang tepat. Untuk memperlambat kerusakan paru, penderita harus berhenti merokok dan menghindari asap atau debu yang membuat sesak.


Artikel Terkait



9 komentar

  1. 10JUTA Says:
  2. Minum air panas gan !!!! :D

     

  3. buak air panas ..
    air hangat nanti lidahnya rusak ...

    nice info banget gan,
    thanks ya .. ^^
    salm suksess selallu

     
  4. emh... jd gitu ya..
    ada kemungkinan itu bronkitis klo batuknya lama..
    baru tau saya..

    makasih infonya kakak... :D

     
  5. terima kasih infonya

     
  6. selamat siang...
    terima kasih infonya agan

     
  7. sangat bermafaat

     
  8. terima kasih infonya

     
  9. great article

     
  10. terima kasih informasinya

     

Posting Komentar